Mawlana Syeikh Imran Nazar Hosein Guru Besar Islamic Eschatology
Mukadimah
Bissmillahirrohmanirrohiim
Ada seorang tokoh ilmiah di dunia Dakwah dan Kajian Islam, beliau adalah seorang Syeikh yang sangat fenomenal dalam pandangannya tentang akhir zaman.
Seorang cendekiawan Islam yang telah menghabiskan waktu puluhan tahun menjelajahi dunia eskatologi Islam yang tidak disadari oleh kebanyakan orang.
Masyarakat muslim, khususnya muslim yang haus akan ilmu, pasti penasaran siapa sosok yang kajiannya banyak dibagikan di video dan media digital ini.
Biografi Syeikh Imran Nazar Hosein
Syeikh Imran Nazar Hosein lahir pada tahun 1942 di Trinidad, Hindia Barat. Syeikh Imran Nazar Hosein belajar Islam dari seorang ulama sufi terkenal bernama Maulana Dr. Fadhlur Rahman Ansari (al-Qaderi) belajar di Aleemiyah Institute of Islamic Research, Karachi, Pakistan.
Syeikh Imran Nazar Hosein juga memiliki gelar akademik Filsafat dari University of the Caribbean, Trinidad. Kemudian di Research Institute for International Studies di Jenewa, Swiss. Dia juga mantan pejabat urusan luar negeri di Trinidad dan Tobago. Pada tahun 1975 ia melepaskan jabatannya untuk berkonsentrasi pada studi kehidupan Islam.
Syeikh Imran Nazar Hosein juga pernah tinggal di Big Apple selama sepuluh tahun. Menjabat sebagai Direktur Studi Islam di New York Joint Commission of Islamic Organizations. Tak lupa ia juga memberi kuliah tentang Islam di berbagai universitas, perguruan tinggi dan lembaga kemasyarakatan. Serta berbagai pertemuan dan Community yang diadakan antara lain di Amerika Serikat dan Kanada.
Selain itu, Syeikh Imran Nazar Hosein berperan aktif mewakili Islam dalam beberapa dialog lintas agama dengan para sarjana Yahudi dan Kristen di Amerika Serikat. Dia juga salah satu imam Masjid Dar Al Qur'an di Manhattan, New York, dan memimpin sholat Jumat rutin di markas besar PBB di Long Island satu bulan sekali selama sepuluh tahun berturut-turut.
Karya Syeikh Imran Nazar Hosein
Berikut ini adalah beberapa karya Syeikh Imran Nazar Hosein yang diterbitkan di bawah Memorial Anshari tahun 1997, yaitu: The Importance of the Prohibition of Riba in Islam, The Prohibition of Riba in the Qur’an and Sunnah, The Religion of Abraham and the State of Israel, A View from the Qur’an, The Chaliphate, The Hejaz and the Saudi-Wahhabi Nation State, dan One Jama' at One Amir The Organization of Muslim Community in the Age of Fitan, Methodology For Study Of The Qur'an, dan masih banyak yang lainnya.
Karir Akademik Syeikh Imran Hosein
Syeikh Imran Nazar Hosein juga menduduki beberapa jabatan akademik antara lain:
Pertama sebagai Rektor Aleemiyah Institute of Islamic Studies di Karachi, Pakistan. Kedua Direktur Riset di Islamic World Congress di Karachi, Pakistan. Ketiga Direktur Islamic Education and Research Institutes, Miami, Florida. Keempat Pemimpin Direktur Dakwah di Amerika Utara Tanzeem-e-Islami.
Selain itu, Syeikh Imran Nazar Hosein telah mengajar sejak lulus dari Institut Agama Islam Aleemiyah pada tahun 1971 pada usia 29 tahun, dan Syeikh Imran Nazar Hoesin juga telah memainkan peran yang sangat sentral dalam dunia penulisan, yaitu lebih dari selusin buku, tentang Islam yang selalu mendapat respon baik dari publik dan salah satu karyanya yang benar-benar fenomenal atau terkenal yaitu karyanya yang berjudul “Jerusalem in the Quran, an Islamic view of the fate of Jerusalem yang menjadi international bestseller, diterjemahkan dan diterbitkan dalam berbagai bahasa di seluruh dunia”.
Dedikasi dan pengabdiannya kepada Islam selama kurang lebih 34 tahun sejak ia lulus dari Institut Kajian Islam Aleemiyah pada tahun 1971 dan dinobatkan sebagai lulusan yang mendapat gelar Dr. Medali Emas Ansari untuk Prestasi Tinggi. Tidak ditemukan bukti bahwa ceramah Syeikh Imran Nazar Hosein yang menyesatkan dalam aksi terorisme. Dan apakah cendekiawan Muslim ini menerima petunjuk benar atau salah ditentukan oleh umat Islam yang dengan tulus, ikhlas dan taat mengikuti petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Sumber : (Hosein, 2001), (Hosein, Surah Al-Kahfi and Modern Times, 2007)
Ditulis Oleh : Adi Mahardika, S.I.Kom
Komentar
Posting Komentar